MEDIA PEMBELAJARAN TRANPARANSI DAN AUDIO VISUAL
Kelompok 4
Alif Imam Fadhlurrahman (E1E018007)
Aisyah Fitria Manurung (E1E018005)
Anggun Oktaviani (E1E018012)
Baiq Ajeng Lala Wisma (E1E018023)
Baiq Maulina Safira (E1E018027)
Baiq Yova Rezisa Sutina (E1E018030)
1. Apakah
Medium Tranparansi
Transparansi
merupakan medium yang hampir sama dengan medium slide, medium transparansi
merupakan salah satu media yang efektif untuk mengomunikasikan informasi berupa
konsep, proses, fakta, data, statistik, rangkuman informasi, dll. Untuk
menggunakan medium ini diperlukan adanya perangkat keras yang
berupa overhead projector. Media transparansi
atau Overhead Transparancy (OHT) seringkali disebut dengan
nama perangkat kerasnya Overhead Projector (OHP). Media
transparansi adalah media visual proyeksi yang dibuat diatas bahan transparan,
biasanya film acetace atau plastik berukuran 8,5” x 11”.
Sebagai perangkat lunak, bahan transparansi yang berisi pesan-pesan
instruksional tersebut memerlukan alat khusus yang memproyeksikan di atas layar
(scream). Alat untuk memproyeksi transparansi disebut Overhead
Projector (OHP). OHP adalah alat untuk memproyeksikan benda-benda
transparan (tembus cahaya) ke permukaan layar. OHP sebagai alat yang dirancang
secara khusus sehingga dapat memproyeksikan transparansi ke layar lewat atas
atau samping kepala orang yang menggunakannya. Ada OHP yang menggunakan ukuran transparansi
3,25”x4” ; 7”x7” ; atau 10”x10”, tetapi yang paling lazim digunakan adalah
ukuran 8,5”x 11”. Berbagai objek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan
pada transparansi seperti diagram, peta, grafik, definisi dan sebagainya dapat
diproyeksikan lewat OHP.
2.
Bagaimanakah
pemanfaatan medium tranparansi?
Berdasarkan teknik pemakaiannya, medium
transparansi dapat diklasifikasikan kedalam 3 jenis, :
v Transparansi tunggal ( single transparency)
Digunakan untuk menayangkan informasi
konsep dan pengetahuan dalam satu lembar transparansi saja.
v Transparansi tumpuk (overlay transparency)
Digunakan untuk menyajikan informasi
secara bertahap.
v Transparansi tutup-buka (masking transparency)
Digunakan untuk menjelaskan tentang
proses atau prosedur dan data tertentu yang menggambarkan adanya proses
perkembangan atau tahapan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam membuat medium tranparansi:
1.
Gunakan format horiontal
2.
Transparansi tunggal harus memuat konsep
tunggal,
3.
Jumlah kata max 6 kata dalam 1 baris,
dan 6 baris dalam 1 transparansi
4.
Gunakan kata kunci / keywords
5.
Gunakan jenis bentuk huruf yang cukup
besar
6.
Gunakan jenis transparansi overlay utk
menyajikan konsep secara bertahap.
Berbagai manfaat penggunaan OHP, yaitu sebagai berikut : a)
Penyampaian pembelajaran lebih menarik, b) Pembelajaran menjadi lebih
interaktif, c) Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat, d) Kualitas belajar
dapat ditingkatkan, e) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana
diinginkan, f) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka yang mereka
pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan, g) Peran guru dapat
berubah ke arah yang positif.
Ada beberapa kesalahan umum yang sering
terjadi dalam menggunakan medium transparansi :
1.
Terlalu banyak informasi yang
ditayangkan dalam layar
2.
Tayangan informasi yang tidak tepat
jatuh pd layar
3.
Tulisan sukar dibaca, tayangan berbayang
karena kertasnya kusam
4.
Seri transparansi tidak berurutan
(sistematik)
5.
Informasi dan pesan terlalu detail
3.
Apakah program audio?
Media Dengar (Media Audio) adalah alat
media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada
penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara
(Audio Cassete Tape Recorder) media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun
bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat
perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada
peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Media Audio
Menurut Sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal
( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan
menurut Sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk
pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara
atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Media audio mempunyai
sifat yang khas, yaitu:
1. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
2. Personal
3. Cenderung satu arah
4. Mampu menggugah imajinasi
Kaitannya dengan audio sebagai media
pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media Audio
Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang
direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada
peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Dalam pembelajaran program
audio memiliki tiga peran penting, yaitu:
ü
Untuk memberi
ilustrasi yang lebih “hidup” sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
jelas dan tidak membosankan.
ü
Untuk menjadi pemicu
belajar dengan teknik tertentu. Misalnya untuk pengajaran cara berdebat dengan
memperdengarkan rekaman dua orang sedang berdebat, untuk pengajaran cara
melakukan kritik dengan memperdengarkan rekaman suatu diskusi yang bersifat
kritis.
ü
Sebagai alat
pembelajaran utama, yaitu memperdengarkan uraian/ceramah tentang keseluruhan
materi yang diajarkan. Misalnya pada pengajaran massal yang diberikan melalui
siaran radio ataupun melalui rekaman program audio yang disebarkan secara luas.
Adapun fungsi media audio menurut Arsyad
( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat Sudjana dan Rivai ( 1991 : 130
) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang
berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai
dengan media audio ialah berupa :
1. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
2. Mengikuti pengarahan.
3. Melatih daya analisis.
4. Menentukan arti dan konteks.
5. Memilah informasi dan gagasan.
6. Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah
sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu,
maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga
pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu
keberhasilan. Selain itu juga, Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan
pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam: :
a)
Pengajaran musik literaty ( pembacaan
sajak ) , dan kegiatan dokumentasi.
b)
Pengajaran Bahasa Asing , baik secara
Audio ataupun secara Audio Visual.
c)
Pengajaran melalui radio atau radio
pendidikan.
d)
Paket – paket untuk berbagai jenis
materi , yang memungkinkan siswa dapatmelatih daya penafsirannya dalam
suatu bidang studi.
Adapun langkah-langkah umum dalam penggunaan media audio
sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
ü
Langkah Persiapan.
Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran. Kesesuaian dengan materi yang akan disampaikan. Situasi dan
kondisi siswa.
ü
Langkah Penerimaan
Dalam langkah ini,
diharapkan guru dan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan mendengarkan
secara seksama. Guru dapat mencatat hal-hal penting, kata-kata baru dan
kata-kata sulit yang nantinya berguna sebagai refleksi di akhir pelajaran. Bagi
siswa juga dapat melakukan kegiatan seperti membuat pertanyaan, ringkasan
materi, dsb.
ü
Kegiatan Lanjutan
Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan melakukan refleksi dan tanya jawab antar guru dengan siswa serta
dilakukan penugasan terhadap siswa berhubungan dengan materi yang disampaikan.
4.
Apakah manfaat audio dalam pembelajaran?
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan
tentang fungsi dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio
juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada
sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung
bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu
yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang
di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh
kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. Untuk
mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut
:
1)
Materi yang ada di program Audio maupun
Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk
mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu
diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang
mendengarkannya sampai program selesai.
2)
Adanya jadwal atau acara tatap muka,
yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan
berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang
dikemas dalam Media Audio.
5.
Bagaimana pengembangan media audio dalam pembelajaran?
1.
Format Program Audio
Beberapa
format program audio yaitu.
a)
Uraian
Uraian
merupakan dasar dari setiap program audio yang di dalamnya menggambarkan adanya
pembicaraan yang memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga
pesan dapat dipahami.
b)
Wawancara
Wawancara
merupakan program audio yang menampilkan dua orang yang melakukan pembicaraan
guna memperoleh informasi melalui tanya jawab.
c)
Diskusi
Diskusi
merupakan format audio yang menampilkan pendapat dari beberapa orang yang
berbeda-beda ketika memecahkan suatu masalah.
d) Dialog
Percakapan
antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Dialog akan berjalan
dengan baik atau tidak tergantung pada pengalaman, pengetahuan,
keahlian/pendidikan dan status sosial yang terlibat dalam dialog. Dialog ini
dapat dimunculkan dalam suatu drama/sandiwara dan ceritera
(http://pjjpgsd.dikti.go.id).
2. Penulisan Naskah Audio
Sebagai media
yang hanya mengandalkan pada bunyi dan suara maka dalam proses pengembangan
media jenis ini perlu direncanakan dengan baik, salah satunya yaitu melalui penulisan
naskah audio. Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan ketika menulis program
media audio.
a)
Bahasa
Bahasa yang
digunakan dalam media audio adalah bahasa percakapan, bukan bahasa tulisan.
Kalimat yang digunakan di dalamnya sebisa mungkin adalah kalimat tunggal dan
menghindari istilah-istilah sulit.
b)
Musik
Ada beberapa
jenis musik yang dapat digunakan dalam pengembangan media audio yaitu.
ü Musik tema, yaitu musik yang dapat menggambarkan
watak dan situasi dari keadaan atau pesan yang akan disajikan.
ü Musik transisi, yaitu musik yang berfungsi
sebagai penghubung dua adegan.
ü Musik jembatan, yaitu musik yang merupakan
bentuk khusus dari musik transisi yaitu menjembatani dua buah adegan.
ü Musik latar belakang, yaitu musik yang digunakan
untuk mengiringi pembacaan teks atau percakapan.
ü Musik smash, yaitu musik yang digunakan untuk
membuat penekanan/kejutan.
c)
Keterbatasan
Konsentrasi
Karena adanya
keterbatasan konsentrasi pada pendengar maka sebaiknya suatu pengertian tidak
hanya dibicarakan sekali, tetapi dilakukan pengulangan-pengulangan dengan cara
yang berbeda-beda dan bervariasi hingga dapat lebih dimengerti (Sadiman, dkk. 2002:
114-117). Langkah-langkah dalam penulisan naskah audio adalah sebagai berikut:
a) menentukan topik,
b) melakukan riset pendengar/audience,
c) merumuskan tujuan/kompetensi,
d) menentukan pokok-pokok materi,
3. Produksi Media
Pembelajaran Audio
Proses produksi dilakukan apabila semua perlengkapan dan naskah telah
siap. Apabila proses penyusunan naskah telah siap maka naskah-naskah tersebut
perlu diperbanyak untuk format audio yang berupa dialog. Setelah itu, para
orang yang terlibat di dalamnya harus melakukan latihan supaya dapat memberikan
performa yang baik, kemudian proses perekaman dilakukan
(http://pjjpgsd.dikti.go.id).
6.
Apakah manfaat audio tranparansi?
Berikut dibawah ini
manfaat menggunakan audio tranparansi
a)
Mempermudah dalam
menyajikan serta menerima pembelajaran maupun informasi serta bisa
menghindarkan salah pengertian.
b)
Mendorong rasa
keingin tahuan , hal ini disebabkan karena sifat audio tranparansi yang menarik
dengan gambar yang dibuat sehingga membuat anak tertarik serta memiliki
keinginan untuk mengetahui lebih banyak.
c)
Memastikan
pengertian yang diperoleh sebab selain dapat menampilkan gambar, grafik,
diagram maupun cerita, sehingga mengekalkan pengertian. pembelajaran yang
diserap melalui penglihatan (visual) sekaligus dengan pendengaran (audio) bisa
mempercepat daya serap anak didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
d)
Tidak membosankan,
maksudnya ialah karena sifatnya yang variatif,siswa dalam pembelajaran tidak
merasa bosan, karena sifatnya yang beragam film, dua atau tiga dimensi,
dokumenter dan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif
dan tidak membosankan para siswa.
7.
Bagimanakah pengembangan media audio tranparansi dalam
pembelajaran?
Secara umum prosedur pengembangan media audiotranparansi
mengikuti langkah-langkah pengembangan media yang telah di jelaskan sebelumnya,
namun suatu hal yang berbeda yaitu bahwa pembuatan naskah media ini berbeda
dengan pembuatan media audio sebab dalam media audiotranparansi melibatkan
unsur gambar dan suara. Selain itu mekanisme kerja dalam pengembangan media ini
berbeda dengan media audio. Sama halnya dengan media audio, pengembangan
media audiotranparansi harus dimulai dengan penulisan naskah dan unsur-unsurnya
meliputi, judul, sasaran, tujuan, durasi waktu yang dibutuhkan, sumber bahan,
sinopsis, treatmen, story board dan naskah.
8.
Menampilkan contoh
bahan ajar non cetak.
1.
Klise
2.
Slide Projector
3.
Overhead Projector
4.
Radio
5.
Kaset Audio
6.
Piringan Hitam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar