Rabu, 03 Juli 2019

MEDIA PEMBELAJARAN TRANPARANSI DAN AUDIO VISUAL

Kelompok 4

Alif Imam Fadhlurrahman (E1E018007)
Aisyah Fitria Manurung (E1E018005)
Anggun Oktaviani (E1E018012)
Baiq Ajeng Lala Wisma (E1E018023)
Baiq Maulina Safira (E1E018027)
Baiq Yova Rezisa Sutina (E1E018030)


1.       Apakah Medium Tranparansi
Transparansi merupakan medium yang hampir sama dengan medium slide, medium transparansi merupakan salah satu media yang efektif untuk mengomunikasikan informasi berupa konsep, proses, fakta, data, statistik, rangkuman informasi, dll. Untuk menggunakan medium ini diperlukan adanya perangkat keras yang berupa overhead projector. Media transparansi atau Overhead Transparancy (OHT) seringkali disebut dengan nama perangkat kerasnya Overhead Projector (OHP). Media transparansi adalah media visual proyeksi yang dibuat diatas bahan transparan, biasanya film acetace atau plastik berukuran 8,5” x 11”. Sebagai perangkat lunak, bahan transparansi yang berisi pesan-pesan instruksional tersebut memerlukan alat khusus yang memproyeksikan di atas layar (scream). Alat untuk memproyeksi transparansi disebut Overhead Projector (OHP). OHP adalah alat untuk memproyeksikan benda-benda transparan (tembus cahaya) ke permukaan layar. OHP sebagai alat yang dirancang secara khusus sehingga dapat memproyeksikan transparansi ke layar lewat atas atau samping kepala orang yang menggunakannya. Ada OHP yang menggunakan ukuran transparansi 3,25”x4” ; 7”x7” ; atau 10”x10”, tetapi yang paling lazim digunakan adalah ukuran 8,5”x 11”. Berbagai objek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan pada transparansi seperti diagram, peta, grafik, definisi dan sebagainya dapat diproyeksikan lewat OHP. 

2.        Bagaimanakah pemanfaatan medium tranparansi?
Berdasarkan teknik pemakaiannya, medium transparansi dapat diklasifikasikan kedalam 3 jenis, :
v  Transparansi tunggal ( single transparency)
Digunakan untuk menayangkan informasi konsep dan pengetahuan dalam satu lembar transparansi saja.
v  Transparansi tumpuk (overlay transparency)
Digunakan untuk menyajikan informasi secara bertahap.

v  Transparansi tutup-buka (masking transparency)
Digunakan untuk menjelaskan tentang proses atau prosedur dan data tertentu yang menggambarkan adanya proses perkembangan atau tahapan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat medium tranparansi:
1.    Gunakan format horiontal
2.    Transparansi tunggal harus memuat konsep tunggal,
3.    Jumlah kata max 6 kata dalam 1 baris, dan 6 baris dalam 1 transparansi
4.    Gunakan kata kunci / keywords
5.    Gunakan jenis bentuk huruf yang cukup besar
6.    Gunakan jenis transparansi overlay utk menyajikan konsep secara bertahap.
Berbagai manfaat penggunaan OHP, yaitu sebagai berikut : a) Penyampaian pembelajaran lebih menarik, b) Pembelajaran menjadi lebih interaktif, c) Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat, d) Kualitas belajar dapat ditingkatkan, e) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan, f) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan, g) Peran guru dapat berubah ke arah yang positif.
Ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam menggunakan medium transparansi :
1.    Terlalu banyak informasi yang ditayangkan dalam layar
2.    Tayangan informasi yang tidak tepat jatuh pd layar
3.    Tulisan sukar dibaca, tayangan berbayang karena kertasnya kusam
4.    Seri transparansi tidak berurutan (sistematik)
5.    Informasi dan pesan terlalu detail



3.        Apakah program audio?
Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder) media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Media Audio Menurut Sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
1.        Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
2.        Personal
3.        Cenderung satu arah
4.        Mampu menggugah imajinasi
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. 
Dalam pembelajaran program audio memiliki tiga peran penting, yaitu:
ü  Untuk memberi ilustrasi yang lebih “hidup” sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan tidak membosankan.
ü  Untuk menjadi pemicu belajar dengan teknik tertentu. Misalnya untuk pengajaran cara berdebat dengan memperdengarkan rekaman dua orang sedang berdebat, untuk pengajaran cara melakukan kritik dengan memperdengarkan rekaman suatu diskusi yang bersifat kritis.
ü  Sebagai alat pembelajaran utama, yaitu memperdengarkan uraian/ceramah tentang keseluruhan materi yang diajarkan. Misalnya pada pengajaran massal yang diberikan melalui siaran radio ataupun melalui rekaman program audio yang disebarkan secara luas.
Adapun fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat Sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
1.        Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
2.        Mengikuti pengarahan.
3.        Melatih daya analisis.
4.        Menentukan arti dan konteks.
5.        Memilah informasi dan gagasan.
6.        Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. Selain itu juga, Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam: : 
a)         Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi.
b)        Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual.
c)         Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
d)        Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapatmelatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
Adapun langkah-langkah umum dalam penggunaan media audio sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
ü  Langkah Persiapan.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran. Kesesuaian dengan materi yang akan disampaikan. Situasi dan kondisi siswa.
ü  Langkah Penerimaan
Dalam langkah ini, diharapkan guru dan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan mendengarkan secara seksama. Guru dapat mencatat hal-hal penting, kata-kata baru dan kata-kata sulit yang nantinya berguna sebagai refleksi di akhir pelajaran. Bagi siswa juga dapat melakukan kegiatan seperti membuat pertanyaan, ringkasan materi, dsb.
ü  Kegiatan Lanjutan
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan refleksi dan tanya jawab antar guru dengan siswa serta dilakukan penugasan terhadap siswa berhubungan dengan materi yang disampaikan.

4.        Apakah manfaat audio dalam pembelajaran?
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang fungsi dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari.  Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 
1)        Materi yang ada di program Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.
2)        Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio. 

5.        Bagaimana pengembangan media audio dalam pembelajaran?
1.    Format Program Audio
Beberapa format program audio yaitu.
a)    Uraian
Uraian merupakan dasar dari setiap program audio yang di dalamnya menggambarkan adanya pembicaraan yang memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga pesan dapat dipahami.
b)   Wawancara
Wawancara merupakan program audio yang menampilkan dua orang yang melakukan pembicaraan guna memperoleh informasi melalui tanya jawab.
c)    Diskusi
Diskusi merupakan format audio yang menampilkan pendapat dari beberapa orang yang berbeda-beda ketika memecahkan suatu masalah.
d)   Dialog
Percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Dialog akan berjalan dengan baik atau tidak tergantung pada pengalaman, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status sosial yang terlibat dalam dialog. Dialog ini dapat dimunculkan dalam suatu drama/sandiwara dan ceritera (http://pjjpgsd.dikti.go.id).  
2.    Penulisan Naskah Audio
Sebagai media yang hanya mengandalkan pada bunyi dan suara maka dalam proses pengembangan media jenis ini perlu direncanakan dengan baik, salah satunya yaitu melalui penulisan naskah audio. Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan ketika menulis program media audio.
a)         Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam media audio adalah bahasa percakapan, bukan bahasa tulisan. Kalimat yang digunakan di dalamnya sebisa mungkin adalah kalimat tunggal dan menghindari istilah-istilah sulit.
b)        Musik
Ada beberapa jenis musik yang dapat digunakan dalam pengembangan media audio yaitu.
ü  Musik tema, yaitu musik yang dapat menggambarkan watak dan situasi dari keadaan atau pesan yang akan disajikan.
ü  Musik transisi, yaitu musik yang berfungsi sebagai penghubung dua adegan.
ü  Musik jembatan, yaitu musik yang merupakan bentuk khusus dari musik transisi yaitu menjembatani dua buah adegan.
ü  Musik latar belakang, yaitu musik yang digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau percakapan.
ü  Musik smash, yaitu musik yang digunakan untuk membuat penekanan/kejutan.
c)         Keterbatasan Konsentrasi
Karena adanya keterbatasan konsentrasi pada pendengar maka sebaiknya suatu pengertian tidak hanya dibicarakan sekali, tetapi dilakukan pengulangan-pengulangan dengan cara yang berbeda-beda dan bervariasi hingga dapat lebih dimengerti (Sadiman, dkk. 2002: 114-117). Langkah-langkah dalam penulisan naskah audio adalah sebagai berikut:
a)      menentukan topik,
b)      melakukan riset pendengar/audience,
c)      merumuskan tujuan/kompetensi,
d)     menentukan pokok-pokok materi,
e)      menulis draf naskah audio (http://pjjpgsd.dikti.go.id).

3.    Produksi Media Pembelajaran Audio
Proses produksi dilakukan apabila semua perlengkapan dan naskah telah siap. Apabila proses penyusunan naskah telah siap maka naskah-naskah tersebut perlu diperbanyak untuk format audio yang berupa dialog. Setelah itu, para orang yang terlibat di dalamnya harus melakukan latihan supaya dapat memberikan performa yang baik, kemudian proses perekaman dilakukan (http://pjjpgsd.dikti.go.id).  

6.        Apakah manfaat audio tranparansi?
Berikut dibawah ini manfaat menggunakan audio tranparansi
a)    Mempermudah dalam menyajikan serta menerima pembelajaran maupun informasi serta bisa menghindarkan salah pengertian.
b)   Mendorong rasa keingin tahuan , hal ini disebabkan karena sifat audio tranparansi yang menarik dengan gambar yang dibuat sehingga membuat anak tertarik serta memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak.
c)    Memastikan pengertian yang diperoleh sebab selain dapat menampilkan gambar, grafik, diagram maupun cerita, sehingga mengekalkan pengertian. pembelajaran yang diserap melalui penglihatan (visual) sekaligus dengan pendengaran (audio) bisa mempercepat daya serap anak didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
d)   Tidak membosankan, maksudnya ialah karena sifatnya yang variatif,siswa dalam pembelajaran tidak merasa bosan, karena sifatnya yang beragam film, dua atau tiga dimensi, dokumenter dan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak membosankan para siswa.

7.        Bagimanakah pengembangan media audio tranparansi dalam pembelajaran?
Secara umum prosedur pengembangan media audiotranparansi mengikuti langkah-langkah pengembangan media yang telah di jelaskan sebelumnya, namun suatu hal yang berbeda yaitu bahwa pembuatan naskah media ini berbeda dengan pembuatan media audio sebab dalam media audiotranparansi melibatkan unsur gambar dan suara. Selain itu mekanisme kerja dalam pengembangan media ini berbeda dengan media audio. Sama halnya dengan media audio, pengembangan media audiotranparansi harus dimulai dengan penulisan naskah dan unsur-unsurnya meliputi, judul, sasaran, tujuan, durasi waktu yang dibutuhkan, sumber bahan, sinopsis, treatmen, story board dan naskah.

8.        Menampilkan contoh  bahan ajar non cetak.
1.      Klise
2.      Slide Projector
3.      Overhead Projector
4.      Radio
5.      Kaset Audio
6.      Piringan Hitam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar